Sekilas Tentang Kerudung Dan Jilbab
Kerudung dalam keseharian kita sering kali disebut pula
sebagai jilbab. Sebetulnya kebiasaan
menyebut berkerudung dengan berjilbab baik-baik saja, namun kemudian kerancuan
term ini menjadikan kategori jilbab tidak pas lagi. Coba saja perhatikan,
Indonesia bangga menyandang gelar sebagai negara yang berpenduduk mayoritas
muslim di dunia padahal hanya sebatas kuantitas saja bukan dalam kualitas, kita
juga bangga dengan pernyataan bahwa saat ini semakin banyak para remaja putri
Islam yang kesehariannya memakai jilbab, entah bersekolah, kuliah, atau kerja,
karena Indonesia merasa bisa menampung aspirasi ummat Islam untuk berbusana
muslimah tidak seperti di negeri sekuler lainnya yang membatasi pemakaian
jilbab di sekolah misalnya, seperti yang terjadi di Turki dan negara-negara
eropa. Bangga mendengarnya, senang hati rasanya.
Penutup kepala yang umum dipakai adalah kerudung atau
disebut khimaar atau sufur, sedangkan sebagian lagi memakai penutup wajah yang
disebut cadar atau niqab. Keduanya memiliki dasar dan tidak perlu untuk
diperdebatkan berlebihan, karena keduanya sudah berusaha menjalankan perintah
nabi dengan baik dan benar. Yang perlu dibenahi adalah muslimah yang belum
berusaha memperbaiki cara berpakaiannya.
Selain itu, baju muslimah juga tidak boleh terlalu lembut
sehingga menunjukkan tulangtulang badan (pundak, pinggul, dan sebagainya). Yang
dimaksud adalah baju yang terlalu lemas dan jatuh ke badan sehingga lekuk tubuh
wanita yang memakainya akan tergambar atau tercetak, atau juga jenis pakaian
yang terlalu tipis menerawang. Diantara baju lembut dan lemas adalah seperti
satin dan sutera, serta pakaian Qibtiyah (pada masa nabi ada baju lembut dan
tipis asal Mesir, kalau sekarang ada disemua negara). Jika baju jenis lembut
ini dipakai, diperbolehkan sebagai baju dalam atau diberi rangkapan.
Naah, bagi muslimah yang sudah berpakaian sesuai syariat,
jangan takut tidak kelihatan cantik atau ketinggalan zaman, karena fungsi jilbab yang utama bukan untuk
menunjukkan kecantikan dan sensualitas, tetapi menjaga kehormatan dan menjaga
pandangan. Ingatlah bahwa wanita baik-baik adalah untuk laki-laki yang
baik-baik juga. Dengan mentaati ketentuan Agama, InsyaAllah akan mendapatkan
rizqi yang mulia Amien. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar